Laman

Senin, 12 Maret 2012

PERBANDINGAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA ANTARA SENYAWA ION DENGAN SENYAWA KOVALEN


PERBANDINGAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA
 ANTARA SENYAWA ION DENGAN SENYAWA KOVALEN

I.                    Tujuan Percobaan   : 
1.       Mempelajari sifat fisika dan kimia senyawa ion dan senyawa kovalen
2.       Mempelajari jenis ikatan dan struktur molekul memengaruhi sifat fisika dan sifat kimia

II.                  Dasar Teori

Sejak penemuan struktur elektronik atom-atom, ahli fisika dan kimia mampu menyelidiki bagaimana cara-cara dari jenis yang satu bergabung dengan jenis yang lain membentuk senyawa dengan ikatan kimia.
Ikatan Kimia adalah gaya tarik menarik antara atom-atom sehingga atom-atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawa. Ikatan kimia pada prinsipnya berasal dari interaksi antar elektron-elektron yang ada pada orbit luar. Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu, ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat.
Ikatan kimia dilakukan dengan melepas dan menerima elektron sehingga susunan elektron menjadi stabil (seperti susunan pada gas mulia).
Berdasarkan gagasan tersebut, kemudian dikembangkan suatu teori yang disebut teori Lewis :
a.       Elektron-elektron yang berada pada kulit tetrluar(dikenal sebagai elektron valensi)memegang peranan utama dalam pembentukan ikatan kimia.
b.      Pembentukan kimia mungkin terjadi dengan 2 cara :
1.       Karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron diantara atom-atom yang berikatan disebut ikatan kovalen.
2.       Karena adanya perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom keatom lain sedemikian rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya saling tarik menarik karena muatannya berlawanan, membentuk ikatan ion.
c.       Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung sedemikian rupa sehingga setiap atom yang berikatan mempunyai suatu konfigurasi elektron yang mantap, yaitu keonfigurasi dengan elektron valensi 8. 

Aplikasi Kimia 3

Symyx Chime dan Symyx Draw (Platform: Windows dan MacOSX, Linux belum tersedia)
 

Kedua aplikasi ini gratis (no fee) siapapun boleh mengunduhnya. Sebelum mengunduhnya diharuskan melakukan registrasi dengan mengisikan beberapa data. Sayang untuk platform linux belum tersedia jadi mesti menggunakan Wine agar bisa menjalankannya di linux.

Symyx Chime versi 2.6 SP8 berformat zip berukuran 3,9 MB. Chime merupakan plug-in yang secara interaktif menampilkan molekul 2D (dua dimensi) dan 3D (tiga dimensi) langsung di halaman Web. Kita juga dapat memutar, memformat, dan menyimpan molekul untuk digunakan dalam program lain.

Symyx Draw versi 3.3 berukuran cukup besar dalam format zip (66 MB). Dengan aplikasi ini kita bisa menyisipkan model molekul yang kita buat ke dalam halaman situs, dokumen, spreadsheet maupun presentasi.

Sumber http://blog.goo.ne.jp/

Minggu, 11 Maret 2012

Aplikasi Kimia 2

Kalzium (Platform: Linux)
 
Kalzium merupakan sebuah software (open source software – OSS) yang memanfaatkan tabel sistem periodik unsur untuk mengeksplorasi setiap unsur. Tidak sekedar tabel SPU biasa, lebih dari sekedar tabel SPU. Saat ini Kalzium sampai di versi Hidrogen. Untuk diketahui semenjak Kalzium menjadi aplikasi standalone ia versinya akan dinamai dengan urutan nama unsur dalam tabel periodik. Sampai saat ini Kalzium belum mendukung untuk sitem operasi Windows. Hanya bisa berjalan untuk sistem operasi Linux. Oleh karena itu di sarankan pengguna yang ingin mencobanya sebaiknya meningstall sistem operasi Linux, gratis dan halal. Silahkan pilih distro yang disukai.

Aplikasi Kimia 1

JMol (Platform : Windows, Linux, Mac)
 
Merupakan software yang menampil strukutur molekul tiga dimensi (molecule viewer) yang dapat digunakan secara bebas oleh siapapun yang menekuni bidang kimia dan biokimia. Aplikasi ini Gratis. Aplikasi ini merupakan cross-platform, berjalan di sistem operasi Windows, Mac OS X, dan Linux / Unix. Fitur yang dimilikinya di antaranya membaca berbagai jenis file dan output dari program kimia kuantum, dan animasi file multi-frame. JmolApplet adalah applet web browser yang dapat diintegrasikan ke dalam halaman situs. Aplikasi Jmol adalah aplikasi Java standalone yang berjalan di desktop. JmolViewer merupakan seperangkat alat yang dapat diintegrasikan ke dalam aplikasi Java lainnya.
Untuk menggunakannya silahkan download dan ekstrak file downlad-annya. Klik file Jmol.jar (di PC mestinya tersedia Javaruntime terlebih dahulu). Buka file yang support untuk dibuka dengan Jmol.

Kesetimbangan Hasil Kali Kelarutan


I.                    Judul Percobaan       :               Kesetimbangan Hasil Kali Kelarutan

II.                  Tujuan Percobaan   :
1.       Membuat Larutan Jenuh suatu Garam CaCO3
2.       Menentukan Kelarutan Garam CaCO3
3.       Menentukan Hasil Kali Kelarutan CaCO3

III.                Dasar Teori

Hasil Kali Kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air. Nilai Ksp untuk elektrolit sejenis semakin besar menunjukkan semakin mudah larut.
Kelarutan(s) merupakan konsentrasi maksimum zat terlarut. Ketentuan yang perlu diperhatikan :
1.       Jika Harga [Ay+] x [Bx-] = Ksp AxBy, larutan tepat jenuh (tidak terjadi pengendapan)
2.       Jika Harga [Ay+]x [Bx-]y < Ksp AxBy,  larutan belum jenuh (tidak terjadi pengendapan)
3.       Jika Harga [Ay+] [Bx-]y  > Ksp AxBy, larutan lewat jenuh (terjadi pengendapan)
Adapun penambahan ion senama (sejenis) pada pelarut akan memperkecil kelarutan. Penambahan tersebut menggeser kesetimbangan kekiri (sesuai prinsip Le Chatelier)
Kelarutan suatu elektrolit juga mempengaruhi oleh pH larutan. Keberadaan ion H+ akan mengikat anion sehingga anion dalam larutan berkurang. Berkurangnya anion mengakibatkan lebih banyak garam yang larut (sesuai asas Le Chatelier).
Sistem kesetimbangan dibagi 2 kelompok :
1.       Kesetimbangan Homogen
2.       Kesetimbangan Heterogen 

Sabtu, 10 Maret 2012

Penemu-Penemu di Bidang Kimia Part 1


Penemu-Penemu Hebat di Bidang Kimia PART 1

Lambang Kimia
Nama Kimia
Penemu
Tahun
Tempat
H
Hydrogen
Henry Cavendish
1766
England
He
Helium
Sir William Ramsey
1895
Scotland/Sweden
Li
Lithium
Johann Arfvedson
1817
Sweden
Be
Beryllium
Fredrich Wohler
1798
Germany
B
Boron
J.L Gay-Lussac
1828
England/France
C
Carbon
 ?
?
?
N
Nitrogen
Daniel Rutherford
1722
Scotland/Sweden
O
Oxygen
Joseph Priestley
1774
England/Sweden
F
Fluorine
Henri Moissan
1886
France
Ne
Neon
Sir William Ramsay
1898
England